Sabtu, 21 September 2013

Pengertian Pendidikan

BAB I
PENDAHUKUAN
1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia di muka bumi ini.Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia.dalam kondisi apapun manusia tidakdapat menolak efek dari penerapan pendidikan,pendidikan di ambil dari kata dasar didik,yang di tamba imbuhan menjadi mendidik.Mendidik berarti memelihara atau member latihan mengenai aklahk dan kecerdasan pikiran.dari pengertian ini di dapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dantata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.pada hakekatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri.Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik.Subjek- subjek itu tidak harus manusia ,tetapi dapat berupa media atau alat –alat pendidikan.Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.

1.2    Tujuan

Adapun tujuan – tujuan yang inggin dicapai dalam pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pengantar Pendidikan
b.      Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah Pendidikan yang di hadapi di  Indonesia.
c.       Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Indonesia.
d.      Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang di hadapi di dalam dunia Pendidikan.









BAB II
PEMBAHASAN
A.Filosofi pendidik
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya”
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
B.PengertianPendidikan

Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu ;

Ø  DefinisiUmum

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan,  kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Secara umum pendidikan dapat diartikan pula dengan segala sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan jasmani seseorang,  akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan hingga diamati. Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana,  baik disengaja seperti pendidikan dilingkungan keluarga (rumah), dan pendidikan sekolah, atau yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersif atalamiah dan lain-lain. Pendidikan dalam pengertian ini,  sama dengan pengertian bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam artian sesungguhnya bahwa segala bentuk hubungan manusia baik di lingkungan keluarga, lingkungan alam dalam kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan bahwa dimulai dari buaian atau sejak terlahir sampai ke liang lahat.


Ø  Definisi Khusus
Pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang dijadikan dan dipergunakan untuk mengembangkan jasmani anak, akalnya dan untuk pembinaan akhlaknya dan hanya meliputi sarana khusus yang mungkin disusun suatu sistem bagiannya ini terbatas pada pendidikan rumah tangga dan sekolah.
Pengertian di atas sengaja dikemukakan untuk menggambarkan secara umum kepada kita tentang makna pendidikan, akan tetapi kedua bentuk pengertian di atas disadari tidaklah cukup mewakili definisi pendidikan, apalagi sampai membatasi pengertian pendidikan itu sendiri. Kerena pengertian sebagai mana telah dikemukakan masih kabur dan samar-samar, sehingga diperlukan pendefinisian yang lebih cermat dan jelas guna menghindari pencampuradukan antara pengertian pendidikan dan tujuannya. Upaya pendefinisian sangatlah penting dalam memberikan pengertian  yang  jelas dan tegas.
Dikalangan para pemikir terdapat beberapa pendapat tentang hakikat pendidikan dan batasan pengertiannya. Dan kesemuan yaitu sejalan dengan isi hati mereka, kesenangannya, kehidupannya dan tujuan hidup ini. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi pendidikan menurut para tokoh :
  1. John Sturt Mill (salah seorang failusuf Bangsa Inggris yang hidup sekitar tahun 1806-1873 M) mengatakan : “Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.”
  2. Roussenan (salah seorang failusuf Jerman yang hidup di tahun 1776-1823 M) mengatakan : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya waktu dewasa.”
  3. Aristoteles (filosof terbesar dari Yunani 184 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Diamengatakan bahwa di dalam diri manusia ada dua kekuatan yaitu pemikiran kemanusiaannya dan syahwat kehewaniyahnya. Pendidikan itu adalah alat yang dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.”
  4. Ibnul Muqaffa (seorang tokoh Bahasa Arab yang hidup tahun 106-1213 H pengarang kitab Kalilah dan Damimah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indra kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.”
  5. William Chandler Bagley (salah seorang tokoh pendidikan di Universitas New York, AS) mengatakan : “Pendidikan itu ialah aktivitas yang dengannya seseorang dapat berusaha mendapatkan pengalaman dan latihan-latihan (experiment) yang akan menjadikan setiap tugas (aktivitas) masa depannya, lebih baik dan lebih sempurna. (BadrunZaman, dkk, 2005)
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapatlah dikatakan bahwa pendidikan itu adalah pemberian pengarah dengan berbagai macam yang berpengaruh, yang sengaja kita pilih untuk membantu anak, sehingga sedikit demi sedikit, sampai kepada batasan kesempurnaan maksimal yang dapat dicapai, sehingga dia bahagia  dalam kehidupannya. Sebagai individu dan dalam kehidupan kemasyarakatan (sosial) dan setiap tindakan yang keluar daripadanya menjadi lebih sempurna, lebih tepat dan lebih baik bagi masyarakat. Oleh karena itu pendidikan dapat pula dikatakan sebagai wujud proses yang dapat membantu pertumbuhan seluruh unsure kepribadian manusia secara seimbang kearah yang positif.


Ø  Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik

Ø  MenurutUndang-Undang

a. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

b. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses  pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Ø  Etimologi (Bahasa)

Bahasa Arab :berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh.
BahasaYunani :berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)

Ø  Psikologi

Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

C. Fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada lima macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.
D.Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia.

Ø  Tujuan Pendidikan Secara Umum

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja professional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotic dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.

3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan di dasarkan atas falsafah Negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesame manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Pendidikan merupakan suatu hal yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan sampai akhir kehidupannya manusia selalu mendapatkan pendidikan
2.      Pendidikan terbagi dari 3 bentuk pengertian, yaitu:cgh
Ø   Mahaluas :  Pendidikan adalah hidup            
                      Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
                                                 segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup
                      Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang
Ø   Sempit :       Pendidikan adalah persekolahan
                                  Pendidikan adalah pengajaran yang di selenggarakan oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
                                  Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak atau remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesediaan penuh hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
Ø   Luas Terbatas :   Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,         masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung disekolahdan diluar sekolah untuk mempersiapkan   peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai     lingkaran hidup
3.      Seorang pendidik terlebih dulu harus memahami tujuan pendidikan sebelum mendidik











Daftar Pustaka
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
·         http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/20/teori-pendidikan-secara-umum/















Tidak ada komentar:

Posting Komentar