Minggu, 29 September 2013

Perencanaan Pembelajaran Kimia (KD,SK,Tujuan Pembelajaran KIMIA SMA kelas XI sem I)



Nama    : Richard. H. Majore
NIM       : 11 312 410
TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

Judul buku                   : KIMIA SMA
Kelas/semester            : XI/I
Penerbit                      : Yudhistira

STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.
1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya
·         Memahami konfigurasi elektron dan struktur atom.
·         Dapat meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron dan hibridisasi.
·         Dapat menjelaskan gaya antarmolekul dengan sifatnya






2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm
2.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan

·         Dapat mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, baik reaksi eksoterm, maupun reaksi endoterm.
·         Dapat menentukan H reaksi berdasarkan eksperimen, hukum Hess, dan data energi ikatan

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
3.1 Mendeskripsikan peristiwa laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi .
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dalam suatu reaksi kesetimbangan.
3.5 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
·         Memahami konsep laju reaksidan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
·         Memahami konsep teori tumbukan, faktor-faktor penentu laju, dan orde reaksi.
·         Dapat mendeskripsikan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
·         Dapat menjelaskan kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
·         Dapat menentukan hubungan kuantitatif dalam suatu reaksi kesetimbangan kimia.
·         Dapat mendeskripsikan penerapan prinsip kesetimbangan.

Sabtu, 21 September 2013

Pengertian Pendidikan

BAB I
PENDAHUKUAN
1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia di muka bumi ini.Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia.dalam kondisi apapun manusia tidakdapat menolak efek dari penerapan pendidikan,pendidikan di ambil dari kata dasar didik,yang di tamba imbuhan menjadi mendidik.Mendidik berarti memelihara atau member latihan mengenai aklahk dan kecerdasan pikiran.dari pengertian ini di dapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dantata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.pada hakekatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri.Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik.Subjek- subjek itu tidak harus manusia ,tetapi dapat berupa media atau alat –alat pendidikan.Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.

1.2    Tujuan

Adapun tujuan – tujuan yang inggin dicapai dalam pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pengantar Pendidikan
b.      Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah Pendidikan yang di hadapi di  Indonesia.
c.       Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Indonesia.
d.      Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang di hadapi di dalam dunia Pendidikan.









BAB II
PEMBAHASAN
A.Filosofi pendidik
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya”
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
B.PengertianPendidikan

Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu ;

Ø  DefinisiUmum

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan,  kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Secara umum pendidikan dapat diartikan pula dengan segala sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan jasmani seseorang,  akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan hingga diamati. Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana,  baik disengaja seperti pendidikan dilingkungan keluarga (rumah), dan pendidikan sekolah, atau yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersif atalamiah dan lain-lain. Pendidikan dalam pengertian ini,  sama dengan pengertian bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam artian sesungguhnya bahwa segala bentuk hubungan manusia baik di lingkungan keluarga, lingkungan alam dalam kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan bahwa dimulai dari buaian atau sejak terlahir sampai ke liang lahat.


Ø  Definisi Khusus
Pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang dijadikan dan dipergunakan untuk mengembangkan jasmani anak, akalnya dan untuk pembinaan akhlaknya dan hanya meliputi sarana khusus yang mungkin disusun suatu sistem bagiannya ini terbatas pada pendidikan rumah tangga dan sekolah.
Pengertian di atas sengaja dikemukakan untuk menggambarkan secara umum kepada kita tentang makna pendidikan, akan tetapi kedua bentuk pengertian di atas disadari tidaklah cukup mewakili definisi pendidikan, apalagi sampai membatasi pengertian pendidikan itu sendiri. Kerena pengertian sebagai mana telah dikemukakan masih kabur dan samar-samar, sehingga diperlukan pendefinisian yang lebih cermat dan jelas guna menghindari pencampuradukan antara pengertian pendidikan dan tujuannya. Upaya pendefinisian sangatlah penting dalam memberikan pengertian  yang  jelas dan tegas.
Dikalangan para pemikir terdapat beberapa pendapat tentang hakikat pendidikan dan batasan pengertiannya. Dan kesemuan yaitu sejalan dengan isi hati mereka, kesenangannya, kehidupannya dan tujuan hidup ini. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi pendidikan menurut para tokoh :
  1. John Sturt Mill (salah seorang failusuf Bangsa Inggris yang hidup sekitar tahun 1806-1873 M) mengatakan : “Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.”
  2. Roussenan (salah seorang failusuf Jerman yang hidup di tahun 1776-1823 M) mengatakan : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya waktu dewasa.”
  3. Aristoteles (filosof terbesar dari Yunani 184 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Diamengatakan bahwa di dalam diri manusia ada dua kekuatan yaitu pemikiran kemanusiaannya dan syahwat kehewaniyahnya. Pendidikan itu adalah alat yang dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.”
  4. Ibnul Muqaffa (seorang tokoh Bahasa Arab yang hidup tahun 106-1213 H pengarang kitab Kalilah dan Damimah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indra kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.”
  5. William Chandler Bagley (salah seorang tokoh pendidikan di Universitas New York, AS) mengatakan : “Pendidikan itu ialah aktivitas yang dengannya seseorang dapat berusaha mendapatkan pengalaman dan latihan-latihan (experiment) yang akan menjadikan setiap tugas (aktivitas) masa depannya, lebih baik dan lebih sempurna. (BadrunZaman, dkk, 2005)
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapatlah dikatakan bahwa pendidikan itu adalah pemberian pengarah dengan berbagai macam yang berpengaruh, yang sengaja kita pilih untuk membantu anak, sehingga sedikit demi sedikit, sampai kepada batasan kesempurnaan maksimal yang dapat dicapai, sehingga dia bahagia  dalam kehidupannya. Sebagai individu dan dalam kehidupan kemasyarakatan (sosial) dan setiap tindakan yang keluar daripadanya menjadi lebih sempurna, lebih tepat dan lebih baik bagi masyarakat. Oleh karena itu pendidikan dapat pula dikatakan sebagai wujud proses yang dapat membantu pertumbuhan seluruh unsure kepribadian manusia secara seimbang kearah yang positif.


Ø  Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik

Ø  MenurutUndang-Undang

a. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

b. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses  pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Ø  Etimologi (Bahasa)

Bahasa Arab :berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh.
BahasaYunani :berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)

Ø  Psikologi

Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

C. Fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada lima macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.
D.Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia.

Ø  Tujuan Pendidikan Secara Umum

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja professional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotic dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.

3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan di dasarkan atas falsafah Negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesame manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Pendidikan merupakan suatu hal yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan sampai akhir kehidupannya manusia selalu mendapatkan pendidikan
2.      Pendidikan terbagi dari 3 bentuk pengertian, yaitu:cgh
Ø   Mahaluas :  Pendidikan adalah hidup            
                      Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
                                                 segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup
                      Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang
Ø   Sempit :       Pendidikan adalah persekolahan
                                  Pendidikan adalah pengajaran yang di selenggarakan oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
                                  Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak atau remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesediaan penuh hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
Ø   Luas Terbatas :   Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,         masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung disekolahdan diluar sekolah untuk mempersiapkan   peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai     lingkaran hidup
3.      Seorang pendidik terlebih dulu harus memahami tujuan pendidikan sebelum mendidik











Daftar Pustaka
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
·         http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/20/teori-pendidikan-secara-umum/















Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pada Mata Pelajaran Kimia

KURIKULUM 2013
KTSP
Dasar-Dasar Perhitungan Kimia

X.3.3 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
X.2.1. Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
X.3.4 Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia
X.2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
X.4.4 Menuliskan reaksi kimia dengan benar

X.4.5 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta meneraokan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia sederhana
X.2.2. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan


Laju dan Kesetimbangan Reaksi

XI.3.5 Memahami pengertian laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
XI.3.1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan
XI.3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju reaksi dan orde reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari
XI.3.2. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju
XI.3.7 Menjelaskan pengertian kesetimbangan dan faktor –faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan

XI.3.8 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
XI.3.4. Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
XI.3.9 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
XI.3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
XI.4.6 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, suhu, katalis, ukuran)
XI.3.3. menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
XI.4.7 Menentukan orde reaksi berdasarkan interpretasi data percobaan

XI.4.8 Melakukan percobaan untuk menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan



Termokimia

XI.3.4 menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess dan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
XI.4.1. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi
XI.4.4 Merancang dan melakukan percobaan untuk mendeskripsikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
XI.2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm

XI.4.5 Melakukan percobaan untuk menentukan ∆H suatu reaksi



Larutan Asam Basa

XI.3.10 Mendeskripsikan teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
XI.4.1 Mendeskripsikan teori-teori sam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
XI.3.11 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
XI.4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dari hasil reaksi dalam larutan elektrolit dan hasil titrasi asam basa
XI.3.12 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
XI.4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
XI.3.13 memahami garam-garam yang mengalami hidrolisis

XI.3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)

XI.4.9 Melakukan percobaan menentukan nilai pH suatu larutan

XI.4.10 Memprediksi titik ekivalen melalui titik akhir titrasi asam basa

XI.4.11 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya
XI.4.5 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa
XI.4.12 Melakukan percobaan untuk mengetahui jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dengan menggunakan indikator universal dan pH larutan garam tersebut
XI.4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
XI.4.13 Melakukan percobaan untuk menentukan hasil kali kelarutan serta memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutam (Ksp)
XI.4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
XII.3.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
XII.1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan
XII.4.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

XII.4.1 Melakukan percobaan untuk mengetahui penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis larutan



Koloid

XI.3.15 Mengelompokan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

XI.5.2 Mengelompokan siafat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
XI.4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya serta menganalisis sifat-sifat dari sistem koloid yang dibuat
XI.5.1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya


Redoks

X.3.5 Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit

X.3.6 Memahami perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta penentuan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
X.3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya
X.4.6 Merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit
X.3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan
X.4.7 Menuliskan rumus senyawa dan nama senyawa berdasarkan konsep bilangan oksidasi

XII.3.2 Menjelaskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non-elektrolit
XII.1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non-elektrolit dengan sifat koligatif
XII.3.3 Menerangkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri
XII.2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia
XII.3.4 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
XII.2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
XII.3.5 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi melalui percobaan
XII.2.3 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit
XII.4.4 Merancang dan melakukan percobaan untuk menyepuh suatu logam dengan logam lain

XII.4.3 Menyajikan data penerapan sel volta dalam kehidupan sehari-hari



Kimia Unsur

XII.3.6 Mengidentifikasikan kelimpahan unsur utama dan transisi dan produk yang mengandung unsur tersebut dalam kehidupan sehari-hari
XII.3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
XII.3.7 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)
XII.3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi
XII.3.8 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
XII.3.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
XII.3.4.5 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)

XII.4.6 Melakukan percobaan untuk menjelaskan pembuatan dan sifat-sifat beberapa unsur dan senyawa yang penting dalam kehidupan

Radioaktif

XII.3.9 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat  kimia, kegunaan, dan bahayanya
XII.3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dan segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia kegunaan dan bahayanya
XII.4.7 Menyajikan data tentang dampak positif dan negatif energi nuklir bagi manusia



Organik

X.3.7 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
X.4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
X.3.8 Menjelaskan penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan hubungannya dengan sifat senyawa
X.4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa
X.3.9 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
X.4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
X.3.10 Menjelaskan kegunaan dan komposisi hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
X.4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
XII.3.10 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanol, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
XII.4.1 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanol, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
XII.3.11 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
XII.4.2 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
XII.3.12 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
XII.4.3 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
XII.3.13 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak
XII.4.4 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak
XII.4.8 Melakukan percobaan untuk menjelaskan sifat dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanol, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)

XII.4.9 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat-sifat makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)

XII.4.10 Menyajikan dan mengkomunikasikan data tentang sifat-sifat dan kegunaan lemak serta pengaruhnya bagi tubuh manusia

X.4.8 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan hubungannya dengan sifat senyawa

X.4.9 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya


X.4.10 Menyajikan hasil diskusi tentang dampak positif dan negatif pemakaian hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari

X.4.11 Menyajikan hasil analisis dampak pembakaran hidrokarbon terhadap perubahan iklim (peningkatan suhu bumi)



setelah kita melihat perbedaan di atas kita dapat mengetahui bahwa pada kurikulum 2013 ini ada banyak topik pembahasan yang ditambahkan, dikhususkan  bahkan diperluas pokok pembahasannya.